Kurikulum
Konsep Pelatihan Desa Mitra Kerja Mahasiswa
Ada
beberapa tahapan dalam membentuk desa mitra kerja mahasiswa yang dapat
diterapkan di masing-masing Institusi/daerah, yaitu:
I.
Menetapkan
sasaran desa mitra kerja mahasiswa.
Ada beberapa kriteria penetapan
desa mitra yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam menentukan sasaran desa
mitra kerja mahasiswa, yaitu:
1.
Sebaiknya letak/lokasi
desa tersebut jangan terlalu jauh dari jangkauan/kampus masing-masing,
dimaksudkan untuk memudahkan dalam melakukan monitoring atau pengawasan bagi
kelanjutan program di desa tersebut. Selain itu, akses menuju lokasi desa juga
dapat dijangkau dengan mudah.
2.
Desa tersebut tidak
harus miskin dan tertinggal, tetapi ada baiknya juga desa tersebut belum maju
dan belum mandiri serta bukan merupakan desa binaan dari LSM atau lembaga
pertanian manapun.
3.
Desa tersebut harus
yang bergerak fokus di bidang pertanian, Min.75%. Hindari desa yang dimana
sebagian besar penduduknya bermatapencaharian selain petani, seperti pedagang,
nelayan, buruh pabrik dan lain sebagainya.
4.
Desa tersebut memiliki
potensi atau produk pertanian unggulan didaerahnya masing-masing, dimana
potensi atau produk tersebut belum dikembangkan secara serius dan intensif oleh
masyarakat desa tersebut.
5.
Masyarakat desa tersebut
mau bekerjasama dengan mahasiswa dalam pengembangan desa mitra kerja ini, dalam
hal memberikan informasi dan menjalankan program-program yang akan diterapkan
di desa tersebut.
Nb:
Dalam mencari dan menentukan desa mitra kerja mahasiswa yang akan dituju
sebaiknya
dibentuk tim agar prosesnya lebih mudah
dan cepat.
II. Mengadakan
pelatihan-pelatihan tahap I tentang desa mitra kerja ditingkat mahasiswa atau kampus.
Ada beberapa
materi-materi pelatihan yang dapat diberikan atau disampaikan dalam pelatihan
desa mitra kerja mahasiswa ini sebelum mahasiswa diterjunkan ke desa yang akan
dituju untuk melakukan survey identifikasi masalah desa, antara lain:
1.
Desa sebagai ujung
tombak perekonomian nasional
2.
Pola, tingkah laku, dan
kehidupan masyarakat desa
3.
Analisis permasalahan
dan potensi desa
4.
Tekhnik berkomunikasi yang baik
Nb:
Pelatihan ini merupakan persiapan awal dalam pengenalan tentang desa mitra
kerja
mahasiswa, identifikasi permasalahan,
dan potensi yang ada di desa. Pelatihan ini dapat
dilakukan selama 1-2 hari.
III.
Melakukan
survey dengan cara terjun langsung ke desa sasaran.
Ini merupakan tahapan
pertama mahasiswa terjun secara langsung ke desa untuk mengkaji dan
menganalisis mengenali hal-hal sebagai berikut:
1.
Identifikasi permasalahan-permasalahan
yang ada di desa
2.
Potensi yang terdapat
pada desa tersebut
3.
Perkembangan pertanian
di desa tersebut
Nb:
Survey ini dapat dilakukan dengan cara wawancara langsung, diskusi bersama
masyarakat desa, pengisian
form.kuisioner ataupun dengan mengamati secara langsung
apa yang terjadi di lapang. Sebaiknya
peserta dibagi dalam kelompok-kelompok.
IV.
Melakukan
pelatihan-pelatihan tahap II dan Forum Group Discusion (FGD).
Pada rangkaian kegiatan
ini, setelah survey dengan terjun secara langsung ke desa selesai dilakukan,
masih terdapat beberapa materi pelatihan yang perlu diberikan, antara lain:
1.
Tekhnik motivasi
2.
Dasar-dasar penyuluhan
3.
Tekhnik penyusunan
program
Setelah
materi-materi pelatihan selesai diberikan, maka kegiatan dilanjutkan dalam FGD,
dimana akan dibahas mengenai tawaran solusi alternatif bagi pemecahan
masalah-masalah desa yang nantinya akan dituangkan dalam bentuk program kerja
desa mitra mahasiswa yang akan diterapkan di desa tersebut. Adapun yang dapat
dibahas dalam FGD adalah sebagai berikut:
1.
Evaluasi hasil survey
desa
2.
Pengumpulan data survey
dan analisis situasi (permasalahan dan potensi desa)
3.
Identifikasi masalah
(perumusan dan penentuan tujuan)
4.
Penentuan prioritas
masalah yang akan ditangani
5.
Perumusan rencana
kegiatan/program kerja desa mitra mahasiswa
Nb:
Dalam FGD, peserta dibagi dalam kelompok kembali seperti halnya pada saat
pembagian
kelompok survey desa. Kegiatan ini dapat
dilaksanakan selama 2-3 hari. Untuk pemateri
pelatihan desa mitra kerja mahasiswa
silahkan masing-masing kampus menetapkan
sendiri.
V.
Kriteria
penentuan program kerja desa mitra mahasiswa dan aplikasi penerapannya langsung
ke desa.
Penentuan program kerja
desa mitra mahasiswa yang akan diterapkan diserahkan kepada masing-masing
institusi. Namun ada baiknya program kerja tersebut dapat meliputi hal-hal
sebagai berikut:
1.
Program kerja tersebut
harus sesuai dengan permasalahan dan potensi desa yang ada.
2.
Program kerja tersebut
harus sesuai dengan kondisi desa di masing-masing daerah.
3.
Adakan materi penyuluhan-penyuluhan
tentang pertanian.
4.
Adakan program pembuatan
demplot.
5.
Adakan diskusi mengenai
advokasi pertanian dengan masyarakat desa terkait isu-isu pertanian yang
sedang-in di daerah tersebut atau tingkatan nasional.
6.
Program kerja tersebut
harus dapat memberikan masukan informasi bagi masyarakat desa terkait hasil
penelitian, teknik budidaya modern, teknologi pengolahan hasil pertanian,
pengendalian hama dan penyakit terpadu, pertanian organik/berkelanjutan maupun
sistem pemasaran yang tidak merugikan petani.
7.
Dalam penetapan
pemateri penyuluhan pertanian diserahkan kepada masing-masing institusi.
Pemateri dapat berasal dari pengamat pertanian, LSM, praktisi, dosen atau
mahasiswa itu sendiri.
8.
Demi terwujudnya desa
mitra kerja mahasiswa yang ideal, diharapkan setelah teman-teman terjun secara
langsung melaksanakan program-program kerja desa mitra mahasiswa yang
ditentukan oleh teman-teman, diharapkan terhadap desa tersebut sering dilakukan
kontrol, pengawasan, evaluasi atau bahkan kunjungan kembali melihat kondisi
desa tersebut dalam menjalankan program kerja desa mitra. Agar program desa
mitra kerja mahasiswa ini dapat berjalan dan bertahan lama, maka teman-teman
harus selalu sering berkunjung dan melakukan pendampingan memantau perkembangan
desa tersebut minimal 1 bulan sekali dengan diiringi program-program atau
kegiatan yang baru yang dapat memajukan desa tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar